top of page

​Ovulasi hingga Implantasi

Setiap siklus ovarium, sejumlah folikel primordial mulai tumbuh, tetapi biasanya hanya satu yang mencapai kematangan penuh, dan hanya satu oosit yang dikeluarkan saat ovulasi. Saat ovulasi, oosit berada dalam tahap metafase pembelahan meiotik kedua dan dikelilingi oleh zona pelucida dan beberapa sel granulosa. Gerakan menyapu dari fimbriae tuba membawa oosit ke dalam tuba uterina.

Sebelum dapat membuahi oosit, spermatozoa harus menjalani:

a) kapasitasi, yaitu saat selubung glikoprotein dan protein plasma semen dikeluarkan dari kepala spermatozoa.

b) reaksi akrosom, yaitu saat bahan mirip akrosin dan tripsin dikeluarkan untuk menembus zona pelusida.

Sewaktu pembuahan, spermatozoa harus menembus lapisan-lapisan oosit yang terdiri dari 3 lapis, yaitu korona radiata, zona pelusida, dan membran sel oosit. Segera setelah spermatozoa masuk oosit, oosit menuntaskan pembelahan meiotik keduanya dan membentuk pronukleus wanita; zona pelusida menjadi tidak dapat ditembus oleh spermatozoa lain; dan kepala sperma terpisah dari ekornya, membengkak, dan membentuk pronukleus pria. Setelah kedua pronukleus mereplikasi DNA mereka, kromosom ayah dan ibu saling bercampur, memisah secara longitudinal, dan menjalani pembelahan mitotik, menghasilkan stadium dua-sel. Hasil pembuahan adalah pemulihan jumlah diploid kromosom, penentuan ienis kelamin kromosomal, dan inisiasi pembelahan.

​Pembelahan (cleavage) adalah serangkaian pembelahan mitotik yang menyebabkan bertambahnya jumlah sel, blastomer menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan. Setelah tiga kali pembelahan, blastomer mengalami pemadatan (compaction) untuk menjadi gulungan sel yang terkemas rapat dengan lapisan bagian dalam dan bagian luar. Blastomer yang telah padat ini membelah untuk menghasilkan morula 1 6-sel. Sewaktu morula masuk ke uterus pada hari ketiga atau keempat pembuahan, mulailah terbentuk suatu rongga dan terbentuk blastokista. Massa sel dalam, yang terbentuk pada saat pemadatan dan akan berkembang menjadi mudigah sejati, terletak di salah satu kutub blastokista. Massa sel luar yang mengelilingi massa sel dalam dan rongga blastokista akan membentuk trofoblas.

Uterus saat implantasi berada dalam fase sekretorik, dan blastokista berimplantasi di endometrium di sepanjang dinding anterior atau posterior. Jika tidak terjadi fertilisasi, fase haid akan dimulai, dan lapisan spongiosum dan kompaktum endometrium akan dilepaskan. Lapisan basale tetap tinggal untuk membentuk kembali lapisan lain sewaktu siklus berikutnya

​

​

​

​

​Sumber: Sadler, T.W. 2006. Embriologi Kedokteran Langman Edisi 7. Jakarta : EGC

bottom of page